Shinjuku Gyoen




Entah udah berapa bulan yang lalu sejak posting terkahir. Yap, akhir-akhir ini sedang super sibuk karna sejak bulan November udah mulai musim ujian masuk ke universitas dll karena Maret udah wisuda sekolah. Btw, di Jepang itu semester baru mulai bulan April, ga kaya Indonesia yang mulai bulan Juli. Dan yang super bikin hectic adalah awal Desember kemarin, saya ada 3 ujian di satu minggu. Rasanya kepala udah super penat banget dan akhirnya sebelum ujian, memutuskan untuk refreshing sebentar ke Shinjuku Gyoen ini.



Sesuai namanya, taman ini ada di Daerah Shinjuku. Shinjuku Gyoen ini ada 3 pintu masuk, gerbang Shinjuku, Sendagaya dan Okido. Masing-masing ada stasiun terdekatnya. Kemarin saya naik kereta Shinjuku Line, turun di Shinjuku 3-chome, jalan 8menit dan masuk dari gerbang Shinjuku. Taman ini super luas, dan saya ga sempet keliling ke semua tepatnya karena hari itu cuacanya dingin dan bikin pengen cepet pulang buat menghangatkan diri. Jadi saya ga akan nge share foto banyak karena itu, dan karena udah lama ga hunting jadi tangan kaku dan hasil fotonya tidak banyak yang bagus. *cri*




Masuk Shinjuku Gyoen ini kita harus beli tiket. Untuk orang dewasa, tiketnya cuma 200 yen aja, dan menurut saya itu super worth it. Sistem pintu masuknya itu otomatis, jadi kita tinggal ngescan barkot yang ada di bagian belakang tiketnya. Super praktis. Point plus nya dari taman ini adalah gaboleh bawa minuman alkohol, hewan peliharaan, alat musik, dll. Jadi berasa super nyaman dan tentram. Ya walaupun gitu, tetep ada yang melanggar peraturannya sih. Buat hanami-an juga nyaman karena ga akan ada bau-bau alkohol. Terbaik. Tapi, kekurangannya adalah toko makanan, vending machine dan cafĂ© ada di deket pintu masuk, ga kaya Ueno Park yang ada di tengah-tengah tamannya. Jadi, sebelum menjelajah ke penjuru Shinjuku Gyoen, saya saranin harus udh bawa cemilan apalagi minuman. Ga perlu khawatir kalo lagi jalan-jalan disini dan merasa cape. Karena disediain banyak kursi taman gitu. 







Di sini ada taman mawarnya juga walaupun ga banyak jenisnya, tapi tetep bagus. Ada mother and child’s forest, Japanese traditional garden, English landscape garden dan French formal garden. Di Japanese traditional garden ada chashitsu yang artinya ruangan untuk upacara minum teh. Dan ada semacam ‘museum’ kecil, kalau masuk sana di bagian balkonnya langsung pemandangan ke kolam dan pohon-pohon yang ada didepannya. Kalau English landscape garden itu semacam tanah lapang luas berumput gitu. Mungkin rada susah ngebayanginnya, karena saya lupa foto ternyata, maafkan. Tapi di video saya, keselip gimana ‘penampakan’ English landscape garden. Bisa di liat Youtube. Last but not least, French formal garden. Ini bagian yang saya paling suka karena pas saya dateng kesana, di sini yang daun-daunnya paling banyak gugur. Daun-daunnya super bertumpuk di atas jalan, bahkan sampe ada yang aspalnya jadi gakeliatan. Keliatannya fluffy gitu jadi ingin guling-gulingan.


Japanese Traditional Garden

Japanese Traditional Garden

Japanese Traditional Garden

French Formal Garden

French Formal Garden

French Formal Garden



Seperti posting sebelumnya, saya ga banyak cerita di sini karena emang tujuan kesini buat refreshing jadi terlalu fokus menikmati jalan-jalannya daripada foto-fotonya, jadinya mungkin kurang informatif. Tapi semoga bermanfaat jadi rekomendasi kalau liburan ke Jepang pas lagi musim gugur. Jadi saya cuma ingin share sedikit aja. Ah ya, foto-fotonya didominasi sama pohon maple, because why not? Huahaha.











Sampai bertemu di trip selanjutnya!


Shinagawa Aquarium

Musim panas enaknya jalan-jalan  ke tempat yang adem, contohnya aquarium. Musim panas di Jepang panas banget, gaes. Serius deh. Lebih panas mana sama Indonesia? Panasan disini. Karena panasnya pengap dan lengket, ga ada angin adem walaupun malem.




Akhirnya pas libur musim panas kemarin, saya memutuskan untuk ke Shinagawa Aquarium. Sesuai namanya, aquarium ini adanya di Shinagawa-ku. Kalau mau ke sini, bisa turun di stasiun Oomorikaigan. Dari sana tinggal jalan aja sekitar 8 menit. Shinagawa Aquarium ini ada di dalam daerah taman gitu. Jadi ada danau, bangku taman, dll. Dan pas lagi musim semi, ada taman sakura juga, jadi bisa hanabian. Yang belum tau apa itu arti hanabi silahkan scroll down sedikit, saya sempet bikin artikelnya.






Tiket masuk Shinagawa Aquarium ini termasuk murah, Cuma 1350 yen buat orang dewasa. Di aquarium lain, rata-rata tiket masuknya diatas 2000 yen untuk orang dewasa. Shinagawa Aquarium ini terdiri dari 2 lantai, tapi ga begitu besar memang. Walaupun kaya gitu, aquarium ini rame lho. Banyak anak kecil juga, mungkin sekalian mereka perkenalan tentang hewan-hewan. Dan banyak couple juga. Seperti biasa. Karena emang romantis gitu sih nge-date di aquarium. Saya ga tau juga sih, karena ga pernah. Uhuk. Oiya, di dalem aquarium ini, ga boleh makan, tapi kalau minum boleh. Di dalemnya disediain banyak vending machine juga.










Isi aquariumnya sama kaya aquarium pada umumnya. Jadi sepertinya saya ga akan banyak cerita, dan share hasil foto-fotonya aja. Oiya, pas foto, saya ga pakein cpl filter di lensanya, jadi ada beberapa foto yang keliatan pantulan cahaya, jadi tidak begitu bagus. *cry*











Di sini juga ada ‘kolam sentuh’. Saya lupa di Indonesia disebut itu bener atau ga. Pokoknya kita bisa cemplungin tangan ke kolam itu. Tapi sebelum itu, jangan lupa cuci tangan dulu ya. Di sini ada ubur-ubur gemas. Bentuk kotak aquarium yang lain biasanya di tempel di dinding. Tapi yang ubur-ubur ini beda, ada di tengah-tengah. Jadi kalau kita berdiri di sisi yang berbeda, orang di sisi yang  berlawanan bisa fotoin kita lagi sama ubur-uburnya. Gemas.







Di dalam aquarium yang paling besar, ada underwater kamera yg kita bisa gerakin dari luar. Dan hasil dari kameranya bisa kita liat di monitor dengan resolusi 4k atau 8k. Wow. Tapi kalau mau pake fasilitas ini tidak free ya. Tapi ga mahal kok, cuma 100 yen aja buat yang 4k.



Oiya disini ada show lumba-lumba sama singa laut. Buat nonton shownya, bisa indoor dan outdoor. Kalau indoor, disediain monitor gitu. Tapi saya sarankan sih nontonya outdoor aja walaupun panas. Karena jadi ‘real’ daripada nonton di monitor. Dan pas bagian show lumba-lumba rada kena cipratan airnya, jadinya asik gitu sih ga tau kenapa huahahaha.











Di luar aquariumnya ada toko oleh-oleh yang jual barang-barang berhubungan dengan aquarium. Dan barangnya lucu-lucu banget!. Di luar juga ada restoran, toko-toko jajanan, es krim dll. Jangan khawatir mau makan di mana, karna disediain bangku-bangku gitu. Jadi kalau bawa bekel bisa makan sambil duduk-duduk di sana juga.







Yap, cukup sekian artikel kali ini. Semoga informatif. Sampai bertemu di trip selanjutnya!



 

Fildzah Hanifah Setiawati Copyright 2015 | Fildzah Hanifah Setiawati